Sumber: Noah Site

Grup band yang bernama NOAH ini telah malang melintang di blantika musika Indonesia sejak awal tahuun 2000-an. Selama bertahun-tahun, band ini telah berjuang agar bisa mendapatkan kesuksesan, band ini banyak menimpa berbagai kontroversi, bahkan sempat berganti nama setelah sebelumnya di kenal dengan nama Peterpan. Apakah kamu ingin tahu biografi NOAH Band lebih lengkap lagi? Jika iya, simak terus artikel yang akan mengulas profil dan biodata NOAH band berikut ini!

Biodata NOAH Band


Nama Grup : NOAH
Negara Asal : Indonesia
Label : Musica Studio's
Fanclub : Sahabat NOAH
Anggota : "Ariel" Nazriel Irham, Lukman Hakim, "Uki" Kautsar, David Albert
Mantan Anggota : IIsyah Ryan Reza, Andika "The Titans", Indra "The Titans"

Bagi kamu penggemar band satu ini, mestinya sudah tidak asing lagi dengan biografi dan nama Peterpan yang dipakai Ariel dan kawan-kawan sejak tahun 2000-2009. Sebagai sahabat NOAH, kamu harus mengetahuinya karena perjalanan karier band ini tidak dapat dipisahkan dari profil dan biodata Peterpan.

Peterpan adalah nama grup band sebelum NOAH yang memulai  kariernya dengan tampil dari kafe ke kafe, kemudian band ini berhasil debut secara profesional setelah terlibat dalam album komplikasi Kisah 2002 Malam (2002). Melalui album tersebut, mereka hadir memperkenalkan single yang berjudul Mimpi yang Sempurna yang langsung melambungkan nama band.

Sukses dengan lagu singlenya tersebut, band yang beranggotakan enam orang ini memberanikan diri untuk menelurkan album perdana yang diberi judul Taman Langit (2003). Seketika itu nama band ini semakin melambung dan mulai mempunyai penggemar yang jumlahnya tidak sedikit dari seluruh Indonesia.

Sayangnya, band yang sempat tenar ini pernah meredup karena ditinggalkan dua orang personelnya, yaitu Andika Naliputra dan Hendra Suhendra (Indra) yang dipecat oleh pihak manajemen. Pemecatan kedua personil tersebut membuat keempat anggota yang tersisa, yaitu Ariel, Uki, Reza, dan Lukman harus melepaskan nama Peterpan.

Akibatnya, band ini sempat melanjutkan kariernya tanpa ada nama apa pun. Ditambah lagi, pada saat itu sang vokali Ariel juga terlibat dalam kasus video asusila yang memaksanya harus meninggalkan band untuk sementara waktu.

Saat Ariel sudah keluar dari penjara, para personel kembali berkumpul lagi untuk mengumumkan nama baru, yaitu NOAH. Dengan Nama tersebutlah seolah mereka ingin kembali mengulang masa kejayaannya dengan memberikan karya-karya baru dan mendaur ulang lagu lawas.

Pastinya kamu sudah tidak sabar untuk segera mengetahui bagaimana biografi NOAH Band yang penuh lika liku, bukan? Yuk, daripada kamu semakin penasaran, baca terus profil dan biodata NOAH selengkapnya di bawah ini, yuk!

Baca Juga : Profil dan Biodata Giorgino Abraham Lengkap

Profil dan Biodata Personel NOAH Band


1. Ariel

Profil dan biodata pemilik nama asli Nazril Irham ini tidak pernah lepas dari eksistensinya sebagai seorang vokali NOAH Band. Pria yang akrab dipanggil Ariel itu lahir di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara, 16 September 1981. Ariel yang tidak hanya berprofesi sebagai vokalis, ia juga banyak berperan dalam penciptaan lagu-lagu NOAH.

Beberapa lagu hasil karyanya yaitu Di Atas Normal, Khayalan Tingkat Tinggi, Di Balik Awan, hingga Sally Sendiri yang saat itu ngehits di era Peterpan (2003-2006). Ada juga lagu lain yang dirilis setelah band ini berganti nama menjadi NOAH (sejak 2012), yaitu Dara, Terbangun Sendiri, Jika Engkau, dan lain sebagainya.

Ariel tidak hanya terampil dalam bernyanyi dan menciptakan lagu, tetapi ia juga pandai dalam hal berakting. Berkat kemampuannya, ia juga pernah dipercaya untuk memerankan karakter yang bernama Arai dalam film Sang Pemimpi (2009) yang juga dibintangi oleh aktor ternama yaitu Lukman Sardi.

Selain film, penyanyi lagu Menghapus Jejakmu itu juga sempat mencoba peran di layar kaca. Salah satunya saat ia muncul sebagai cameo di mini seri komedi yang berjudul Tetangga Masa Gitu? (2015) yang dibintagi oleh Deva Mahenra dan Chelsea Islan.

Baca Juga : Profil dan Biodata Penyanyi Jaz Hayat

2. Uki

Profil dan biodata personel NOAH band bernama Muhammad Kautsar Hikmat ini juga perlu kamu ketahui. Gitaris NOAH ini lahir di Bandung, 5 Oktober 1981, dan merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara, putra pasangan Hikmat Iskandar dan Listia Indrawati.

Sungguh sangat disayangkan, Peppermint tidak bertahan lama di Peterpan. Karena masih ingin nge-band, keduanya pun akhirnya membentuk grup yang diberi nama Silver dan Cholestrol bersama Qibil dan Erick.

Nasibnya yang sama dengan Peppermint, band tersebut juga akhirnya bubar di tengah jalan. Akhirnya, Uki dan Ariel bergabung di band Topi yang lumayan terkenal di kafe-kafe di Bandung. Setelah Topi mereka debut bersama Peterpan yang kemudian berganti nama menjadi NOAH pada tahun 2012.

Uki yang tidak hanya menjadi seorang personel grup band, tetapi ia juga melebarkan sayap menjadi seorang produser. Ia tercatat sebagai produser di album pertama The Chancuters yang berjudul Mencoba Sukses (2006). Uki juga mempunyai label rekaman sendiri yang bernama Masterplan Records dan sempat mendebutkan band Astoria (2010)

3. Lukman

Profil dan biodata gitaris NOAH Band yang satu ini juga tidak boleh kamu lewatkan. Siapa lagi kalau bukan Lukman Hakim. Lukman yang lahir di Cianjur, 30 Desember 1975, dari pasangan Sulaeman dan Iis Martini. Dirinya mulai bergabung dengan grup musik Peterpan sejak tahun 2000.

Walaupun seperti itu, Lukman sendiri sudah mulai nge-band saat ia masih duduk di bangku SMP. Pada saat itu, terlalu asyiknya nge-band, ia bahkan sampai pernah tidak naik kelas. Tetapi, rupanya ia tidak kapok dan kembali bergabung dengan sebuah band saat masuk SMA.

Pada saat itulah ia direkrut menjadi seorang gitaris dari band Laras yang sering tampil membawakan lagu-lagu milik Scorpions hingga Bon Jovi. Sayangnya, aksi Lukman bersama band tersebut tidak berlangsung lama karena ia memutuskan untuk keluar di tahun 1990.

Saat dirinya harus vakum untuk nge-band, Lukman dipertemukan dengan Ariel. Ia mendengar suara merdu Boriel sewaktu nongkrong di rumah seorang temannya di dekat SMA 23 Bandung (tempat Ariel dulu bersekolah). Melalui sang adik yang satu sekolah dengan Ariel, Lukman akhirnya mendapatkan kesempatan mengenal pria yang enam tahun lebih muda dari dirinya itu.

Perkenalan keduanya itu berlanjut saat kembali dipertemukan dalam band Topi. Bisa dikatakan kalau band inilah yang menjadi asal mula debutnya Peterpan walaupun sempat vakum, nyaris bubar, sampai bongkar pasang personel.

4. David

Sumber: Instagram (dorfel_dave)

Personel terakhir NOAH Band yang harus kamu ketahui yaitu David Kurnia Albert. Pria yang berkelahiran di Bandung, 11 Juli 1981 itu resmi menjadi personel NOAH pada tahun 2008.

Ia menjadi pemain keyboard pasca dikeluarkannya Andika di tahun 2006. Akan tetapi, dirinya baru ditetapkan sebagai anggota tetap bersamaan dengan perilisan album kompilasi Sebuah Nama Sebuah Cerita (2008) yang merupakan karya terakhir Ariel memakai nama band Peterpan.

Jika dilihat dari biografinya, David telah mengenal musik saat dirinya masih kecil, bahkan sebelum ia bergabung menjadi anggota NOAH Band. Ia telah mempelajari piano klasik di usia 5 tahun, dan telah banyak mengikuti festival musik untuk meningkatkan kemampuannya.

Saat ia menginjak masa remaja, pemain keyboard di NOAH band itu akhirnya tertarik untuk main band dengan teman-teman SMA-nya. Pengalaman nge-band tersebut membuatnya mampu mengeksplorasi gaya bermusiknya yang kemudian disesuaikan dengan musik modern.

Dari sanalah, dirinya sering menjadi additional player dan membantu proses rekaman beberapa musisi di tanah air. Sampai pada akhirnya, bersama NOAH, David menetap dan sempat menyumbangkan lagu ciptaannya yang berjudul Separuh Aku dan Tak Lagi Sama untuk dibawakan oleh Ariel dan kawan-kawan.

Perjalanan Karir Sebagai Band Peterpan


Sumber: Twitter (indra_prmna)

1. Awal Terbentuk

Biografi NOAH band tidak lagi bisa lepas dari formasi awal Peterpan yang dibentuk oleh Andika Naliputra (Andika The Titans). Pada tahun 1997, Andika (Keyboard) membuat sebuah grup yang diberi nama Topi yang diisi dengan anggota, Uki (Gitar), Afrian (Gitar), Abel (Bass), dan Ari (Drum).

Lantaran posisi vokal yang kosong, Uki akhirnya berinisiatif untuk mengajak Ariel yang telah dikenalnya sejak SMP. Dalam formasi tersebut, Topu mulai manggung dengan membawakan lagi-lagu beraliran Brits alternatif.

Setelah beberapa lama, pemain drum Topi, yaitu Ari mengundurkan diri. Hal tersebut membuat band berhenti beraktivitas tanpa ada alasan yang jelas. Hingga sampai pada tahun 2000, Andika kembali mengumpulkan para personel Topi.

Berbeda dengan formasi sebelumnya, seorang drummer baru yang tidak lain adalah Reza (Ilsyah Ryan Reza) ikut hadir pada saat itu. Selain Reza, ada juga personel baru yang ditambahkan pada bagian bass dan gitar, yaitu Indra (Hendra Suhendra) dan Lukman.

Sejalan dengan perubahan formasi, para personel akhirnya secara resmi mengganti nama Topi menjadi Peterpan pada tanggal 1 September 2000. Dan harus Anda ketahui, nama yang diambil oleh Andika ini menyimpan cerita unik di balik pemilihannya.

Katanya, nama Peterpan dipilih karena Andika mengidolakan sosok Peter Pan dalam sebuah cerita fantasi. Akan tetapi menurut sang vokalis, nama tersebut diambil dari sebuah warung sate di tepi jalan yang sempat disinggahi oleh Andika bersama sang ibu dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung.

Sejak saat itulah perjalanan baru band yang beranggotakan 6 orang ini dimulai. Pada tahun 2001, Peterpan memulai karier nge-band dengan tampil dari kafe ke kafe yang berada di Bandung, Jawa Barat, di antaranya O'Hara dan Sapu Lidi. Di berbagai kesempatan, mereka membawakan lagu-lagu milik Nirvana, Pearl Jam, Coldplay, U2, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Saat di kafe Sapu Lidi, potensi Peterpan dilirik oleh bassist band Java Jive, Noey. Kebetulan, pada saat itu Noey sedang mencari band untuk mengisi album kompilasi. Nah, dari sinilah karier profesional Uki dan teman-teman berawal.

Baca Juga: Profil dan Biodata Giorgino Abraham Lengkap

2. Debut Resmi Peterpan

Jika berbicara tentang NOAH, informasi seputar profil dan biodata Peterpan tentulah tidak boleh untuk dilewatkan begitu saja. Apabila kamu salah satu Sahabat NOAH, tentunya wajib untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan debut resmi Peterpan.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, debut Peterpan di dunia industri musik Indonesia tidak luput dari campur tangan Noey Java Jive. Berkat Noey, Peterpan bisa terlibat dalam album kompilasi Kisah 2002 Malam yang dirilis pada Juli 2002.

Pada saat itu, band tersebut mengajukan demi tiga lagu, diantaranya adalah Mimpi yang Sempurna, Kita Tertawa dan Taman Langit. Dari ketiga lagu tersebut, terpilihlah Mimpi yang Sempurna yang berhasil mencetak hits dan berhasil mendongkrak penjualan album hingga mencapai 150 ribu kopi.

Setelah itu, barulah Mimpi yang Sempurna dirilis secara resmi sebagai single debut Peterpan. Perilisan karya tersebut akhirnya mengatarkan Ariel dan kawan-kawan tampil di perdana layar kaca dengan menjadi salah satu pengisi acara di ulang tahun pertama Trans TV, 15 Desember 2002.

Pascadebut single, band yang dikenal melalui lagu Sahabat ini digandeng oleh label musik Musica Studio's. Musica mengajukan kontrak untuk album debut Peterpan yang berjudul Taman Langit (2003). Di dalamnya terdapat sejumlah lagu andalan, seperti Aku dan Bintang, Semua Tentang Kita, dan yang tidak ketinggalan adalah Mimpi yang Sempurna.

Perilisan album perdana grup band satu ini ternyata mendulang kesuksesan luar biasa. Tidak disangka, album Taman Langit bisa menembus angka penjualan sebesar lebih dari 650 ribu kopi dan menerima Multi Platinum.

Selain mendapatkan angka penjualan album yang tertinggi, Peterpan juga telah sukses memecahkan rekor MURI. Rekor tersebut didapatkan setelah mereka melangsungkan konser maraton di enam provinsi dalam waktu 24 jam tanggal 18 Juli 2004. Konser tersebut dibuka di Medan, Sumatera Utara pada pukul 08.00 WIB dan ditutup di Surabaya, Jawa Timur sekitar pukul 22.00-23.000 WIB.

Baca Juga: Profil dan Biodata Penyanyi Jaz Hayat

3. Puncak Kesuksesan Peterpan

Melalui artikel yang berisi tentang biografi NOAH Band ini juga, kami akan memberikan mengenai puncak kesuksesan Peterpan yang bermula setelah peluncuran album kedua. Album tersebut diberi dengan judul Bintang Di Surga dan resmi dirilis Agustus 2004.

Bintang Di Surga mampu terjual sebanyak 350 ribu kopi hanya dalam waktu dua minggu saja. Per Februari 2005, penjualannya tercatat sudah berhasil mencapai angka 3 juta kopi, hingga disebut sebagai album studio dengan penjualan tertinggi di tanah air.

Tidak hanya sampai di situ saja, popularitas Peterpan pun semakin menanjak. Tahun 2005, band ini dipercaya untuk mengisi soundtrack film Alexandria yang dibintangi oleh Marcel Chandrawinata dan Julie Estelle. Berkat itu, Peterpan bahkan sampai meluncurkan album spesial OST Alexandria dengan lagu andalan Tak Bisakah dan Langit Tak Mendengar.

Masih di tahun yang sama, band pelantun lagu Topeng ini juga diganjar sederet penghargaan musik bergensi untuk karya-karya mereka. Penghargaan itu antara lain Artis Favorit dari MTV Asia Aid Bangkok 2005; Grup Musik Terbaik, Album Terbaik, Grafis Desain Album Terbaik, dan Karya Produksi Terbaik untuk Bintang Di Surga dari Anugerah Musik Indonesia 2005: serta Album Pop Group Ngetop dan Lagu Paling Ngetop dari SCTV Music Awards 2005.

4. Keluarnya Andika-Indra

Keluarnya Andika dan Indra juga akan dibahas pada artikel biografi NOAH Band ini. Kedua personel Peterpan itu dikeluarkan dari grup pada Oktober 2006. Akan tetapi, pengumuman resminya baru dilakukan pada tanggal 4 November 2006.

Setelah keluar, keduanya membentuk band baru yang diberi nama The Titans. Sementara itu posisi mereka di Peterpan digantikan oleh dua additional plater, yaitu David pada bagian Keyboard dan Lucky di bass.

Mengingat Andika dan Indra bukan lagi anggota, nama Peterpan pun diminta. Hal tersebut dipicu oleh sikap ibunda Andika yang keberatan kalau Ariel dan kawan-kawan masih menggunakan nama Peterpan. Andika pun meminta agar nama tersebut dilepaskan, dan sempat mengancam akan memaksa Peterpan berhenti manggung seandainya mereka tidak juga berganti nama.

Di tengah-tengah konflik tersebut, Peterpan memberanikan diri mengeluarkan album baru yang diberi judul Hari Yang Cerah (2007). Album tersebut sempat diklaim sebagai karya terakhir Peterpan ini di launching di dua negara, yaitu Indonesia dan Malaysia.

Tetapi, sebelum benar-benar menanggalkan nama Peterpan, grup ini kembali meluncurkan karya lain, yaitu album kompilasi yang berjudul Sebuah Nama Sebuah Cerita (2008). Album tersebutlah yang menutup perjalanan karier Ariel, Uki, Lukman, dan Reza dalam band Peterpan.

Tanpa Nama dan Album Suara Lainnya


Sumber: Instagram (ariel-inst)

Segera setelah perilisan album Sebuah Nama Sebuah Cerita, Reza dan kawan-kawan resmi melepas nama Peterpan yang telah disandang selama bertahun-tahun. Pada tahun 2009, grup tersebut mengumumkan kalau David yang merupakan additional keyboardist telah resmi menjadi personel tetap. Sedangkan Lucky, additional bassist, memutuskan untuk keluar dan posisinya digantikan oleh Ihsan.

Tidak lama setelah menetapkan personel baru dan melepas nama Peterpan, grup ini justru terpuruk hingga terpaksa vakum pada beberapa lama. Aktivitas manggung mereka berhenti karena Ariel tersandung kasus asusila dan harus mendekam di penjara.

Setelah sempat vakum selama 2 - 3 tahun, pada awal 2012, band ngetop ini menggagas perilisan album Suara Lainnya. Album tersebut berisi 11 lagu yang 9 diantaranya merupakan versi instrumental dari Di Atas Normal, Kota Mati, Sahabat (feat. Karinding Attack), Walau Habis Terang, Di Belakangku (feat. Karinding Attack), Melawan Dunia, Langit Tak Mendengar, Taman Langit (feat. Idris Sardi) dan Bintang Di Surga.

Dua lagu lainnya di album tersebut adalah Cobalah Mengerti yang diaransemen ulang dan dibawakan oleh Momo Geisha, serta bonus track yang berjudul Dara. Menariknya lagi, album tersebut dirilis oleh grup yang masih belum memiliki nama. Hanya nama masing-masing personel-lah yang tertera pada cover albumnya, yaitu Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David.

Tidak hanya album, mereka juga menggelar konser Suara Lainnya dan menampilkan versi instrumental dari lagu-lagu di atas secara live. Pada saat itu, mereka telah menjadi band pertama yang bisa membuat album dan menggelar konser tanpa ada sang vokalis.

Perjalanan Karier Sebagai NOAH Band

1. Peresmian Nama NOAH

Ariel akhirnya kembali ke grup pada Juli 2012. Seolah tidak ingin menunggu lebih lama lagi, ia bersama rekan-rekan dan label musik mereka pun mengumumkan nama baru, NOAH, pada tanggal 2 Agustus 2012.

Perjalanan Karier Sebagai NOAH Band


Sumber: Noah Site

1. Peresmian Nama NOAH

Ariel akhirnya kembali ke grup pada Juli 2012. Seolah tidak ingin menunggu lebih lama lagi, ia bersama rekan-rekan dan label musik mereka pun mengumumkan nama baru, NOAH, pada tanggal 2 Agustus 2012.

Sebelum akhirnya memilih nama NOAH, mereka telah mengantongi 3 calon nama lain, sebut saja Raokin, Tanaris, dan Masterplan. Tetapi, NOAH terasa lebih enak didengar dan dianggap mempunyai arti yang dalam, yaitu memberi ketenangan dan panjang umur.

Setelah resmi mengganti nama baru, NOAH langsung meluncurkan lagu anyar. Mereka hadir dengan single yang berjudul Separuh Aku yang diciptakan oleh David dan additional bassist, Ihsan Nurrachman.

Tidak lama setelah perilisan single, band ini langsung mengeluarkan album studio pertama mereka, Seperti Seharusnya. Album tersebut berhasil terjual sekitar 1 juta kopi hanya dalam waktu lima bulan sejak perilisannya di bulan September 2012.

Baca Juga: Profil dan Biodata Artis Ariel Tatum

2. Konser 2 Benuar 5 Negara

Masih pada tahun yang sama, NOAH menggelar konser untuk promosi album Seperti Seharusnya. Tidak berbeda jauh dari konser-konser sebelumnya, band ini juga kembali mencetak rekor. Bedanya, rekor kali ini dipecahkan karena tur dunia yang diadakan dalam satu hari saja.

Band yang berasal dari Bandung ini mendapatkan rekor tur dunia karena gelaran konser yang dilangsungkan di 2 benua 5 negara. Pertama adalah di Benua Australia, tepatnya di Melbourne pada tanggal 15 September 2012; selanjutnya di Asia di mana konser tersebut dilangsungkan di Hong Kong, Malaysia, Singapura dan berakhir di Jakarta pada 16 September 2012.


3. Perilisan Buku dan Film Dokumenter

Tepat setelah selesai menggelar konser di 5 negara, NOAH kembali meluncurkan buku berjudul 6.903 Mil (2012). Buku ini menceritakan tentang bagaimana cerita di balik layar terselenggaranya konser yang digelar hanya dalam waktu 24 jam tersebut.

Menyusul kesuksesan 6.903 Mil, NOAH Band merilis buku biografi Kisah Lainnya yang berisi tentang kisah hidup masing-masing personel. Buku tersebut tidak hanya berisi profil dan biodata para anggota NOAH, tetapi juga curhatan mereka selama tidak bisa nge-band selama hampir 3 tahun akibat kasus video asusila sang vokalis.

Uki bercerita tentang membentuk band Astoria untuk tetap eksis; Lukman dan Reza sempat curhat soal hijrah dan mendalami ilmu agama; David yang sempat menjadi korban malapraktik saat operasi batu empedu; serta Ariel sendiri yang membeberkan kesehariannya di dalam penjara.

Selanjutnya, Ariel dan kawan-kawan memberikan kejutan kepada para penggemar dengan merilis sebuah film dokumenter yang berjudul NOAH: Awal Semula (2013). Film yang disutradari Putrama Tuta itu menceritakan perjalanan sejak zaman Peterpen hingga saat di mana sang vokali menjadi seorang pesakitan.

4. Keluarnya Reza dari NOAH

Semenjak kembali ke blantika musik Indonesia, bisa dikatakan banyak perubahan yang dialami tiap personel. Salah satunya adalah Reza yang tampil semakin religius di berbagai kesempatan, baik sedang bersama dengan anggota band yang lain maupun tidak.

Hingga akhirnya pada Desember 2014, terdengar kabar kalau Reza siap untuk keluar dari band yang membesarkan namanya. Saat dikonfirmasi, ia mengetakan kalau dirinya bukan lagi anggota NOAH per 1 Januari 2015. Konser malam tahun baru pada 31 Desember 2014 pun menjadi penampilan yang terakhirnya bersama band.

Keluarnya Reza kembali menyebabkan perubahan formasi, dimana NOAH melanjutkan kariernya hanya dengan 4 orang saja. Posisi Reza sebagai drummer pun digantikan oleh additional player, Rio Alief, per Januari 2015.

Kontroversi NOAH


Sumber: Instagram (noah-site)

Setelah membaca biografi NOAH pastinya belum lengkap kalau kamu tidak menggali informasi tentang kontroversi yang pernah mereka alami. Makanya, kamu harus menyimak artikel profil dan biodata NOAH Band ini sampai selesai agar dapat mengetahuinya.

1. Kerusuhan di Konser NOAH

Artikel profil dan biodata ini juga akan membahas sekilas tentang kerusuhan yang pernah terjadi pada konser NOAH Bnad. Dua diantaranya yang sempat membuat heboh media adalah kerusuhan saat Ariel cs  manggung di Aceh dan Cirebon.

Pada tahun 2006 masih menyandang nama Peterpan, terjadi kerusuhan saat Uki dan kawan-kawan manggung di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh. Pada saat kerusuhan tersebut, puluhan penonton yang didominasi remaja putri dilaporkan pingsan.

Lebih dari itu, pada dasarnya konser musik di Aceh sendiri dianggap sudah bertentangan dengan syariat Islam yang ditetapkan di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Hal tersebut karena dalam sebuah konser, penonton pria dan wanita berkumpul dalam satu tempat yang sama tanpa sekat ataupun penghalang.

Masih di tahun yang sama, terjadi juga kerusuhan di konser yang berlangsung di Stadion Bima Cirebon. Konser band ini sempat diwarnai aksi lempar batu dari penonton tanpa karcis yang berada di luar stadion. Karena terlalu rusuh, Ariel bahkan sempat terkena lemparan batu di dadanya sehingga harus diamankan oleh petugas.

2. Konflik Internal

Sebelumnya pada artikel biografi NOAH Band ini sudah sempat disinggung mengenai keluarnya Andika dan Indra, serta tentang perubahan nama. Ternyata, hal tersebut dipicu karena adanya masalah internal.

Gosip adanya masalah di tubuh Peterpan menyeruak sekitar tahun 2006. Walaupun tidak disebutkan secara pasti penyebabnya, Andika sempat membongkar alasan dirinya dipecat dari band yang sudah lama menjadi bagian hidupnya itu.

"Aku sama Indra sudah tidak di Peterpan lagi. Kita dikeluarkan baik-baik pada tanggal 8 Oktober kemarin," ungkap Andika saat di dalam sebuah wawancara. "Kalau dibilang kaget, ya kaget juga. Karena sebelum tanggal itu sempat kumpul-kumpul dan ketawa bareng mereka. Alasannya karena aku sudah tidak bisa lagi bekerja untuk mereka. Aku tidak menyangka aja."

Gara-gara pemecatannya secara sepihak itulah, Andika agar nama Peterpan "dikembalikan". Pasalnya, nama tersebut merupakan pemberian dari sang bunda. "Maunya, sih karena kontrak sudah habis, ganti nama aja kalau sudah berempat," imbuhnya.

Kendati hubungan antara anggota NOAH dan Andika-Indra sempat memburuk karena masalah, kedua belah pihak telah kembali menjalin komunikasi. Bahkan di panggung konser NOAH pada tahun 2012 lalu, Andika dan Indra diundang menjadi bintang tamu, dan mereka tampil membawakan lagu Peterpan.

3. Tudingan Plagiat

Sepanjang profil dan biodata NOAH sebagai band papan atas di Indonesia, grup musik ini juga pernah dituduh plagiat. Band ini sudah beberapa kali diisukan menjiplak karya dari musisi luar neger, salah satunya adalah grup musik bernama Keane.

Pada tahun 2014, beredar sebuah video YouTube yang diberikan judul Lagu Terbaru Ariel NOAH-Perih. Video lagu tersebut kemudian diunggah oleh pengguna Twitter, menyebut kalau aransemen musiknya mirip dengan single Everbody's Changing miliki Keane.

Unggahan tersebut sempat ditanggapi oleh vokalis Keane, Tom Chaplin. Dari komentarnya di Twitter, Tom tampak kecewa dan menyebut si penjiplak sebagai orang yang tidak tahu malu. "Sial! Dasar tidak tahu malu," kecamnya.

Unggahan tersebut sempat ditanggapi oleh vokalis Keane, Tom Chaplin. Dari komentarnya di Twitter, Tom tampak kecewa dan menyebut si penjiplak sebagai orang yang tidak tahu malu. "Sial! Dasar tidak tahu malu," kecamnya.

Mengetahui kabar tersebut, Ariel memberikan klarifikasi dan membantah kalau lagu Perih yang beredar di YouTube adalah miliknya atau NOAH. Kendati sudah dibantah, kejadian serupa terluang kembali lagi disekitar tahun 2016.

Pada saat itu, beredar sejumlah lagu selain Perih yang diduga merupakan karya NOAH. Seorang penggemar bahkan sempat menanyakan, apakah NOAH baru saja mengeluarkan lagu baru atau tidak. "Kang, saya dapat lagu Terang Menunggu, Perih, Tergila-gila. Nah, itu bukan lagu NOAH, kan?" demikan kata penggemar.

Unggahan tersebut sempat ditanggapi oleh vokalis Keane, Tom Chaplin. Dari komentarnya di Twitter, Tom tampak kecewa dan menyebut si penjiplak sebagai orang yang tidak tahu malu. "Sial! Dasar tidak tahu malu," kecamnya.

Mengetahui kabar tersebut, Ariel memberikan klarifikasi dan membantah kalau lagu Perih yang beredar di YouTube adalah miliknya atau NOAH. Kendati sudah dibantah, kejadian serupa terluang kembali lagi disekitar tahun 2016.

Pada saat itu, beredar sejumlah lagu selain Perih yang diduga merupakan karya NOAH. Seorang penggemar bahkan sempat menanyakan, apakah NOAH baru saja mengeluarkan lagu baru atau tidak. "Kang, saya dapat lagu Terang Menunggu, Perih, Tergila-gila. Nah, itu bukan lagu NOAH, kan?" demikan kata penggemar.

Mengenai persoalan itu, vokali yang berkelahiran Pangkalan Brandan, Sumatera Utara itu menjawab dengan singkat kalau semua lagu itu disebutkan bukanlah karya band-nya. Agar menghindari kejadian yang sama terulang kembali, Ariel mengeluarkan pernyataan terkait tudingan plagiarisme melalui akun jejaring sosial.

"Makanya kalau beli atau cari lagu itu di tempat yang legal. Di iTunes bisa dilihat diskografi NOAH. Lagu NOAH yang tidak ada disana berarti bukan lagu NOAH," tulisnya. "Kalau nyarinya yang bajakan, pasti bakalan nemu lagu-lagu ajaib yang bukan punya NOAH, tapi dibilang punya NOAH. Sini coba siapa lagi yang ingin tanya-tanya, kasih list lagu yang 'dikira' lagunya NOAH, biar saya list nanti mana yang bukan."

Kolaborasi


Sumber: Musica Studio's

1. Ariel, Uki, Lukman, Reza, David Feat. Momo Geisha

Kolaborasi fenomenal NOAH Bnad yang pertama kami bahas pada artikel biografi dan profil ini adalah di lagu yang berjudul Cobalah Mengerti. Single tersebut diaransemen ulang, dan Momo Geisha didaulat menjadi vokalis.

Bukan hanya menjadi seorang vokalis, Momo juga ikut serta membintangi videoklip lagu yang masuk dalam album Suara Lainnya itu. Selama syuting, ia mengaku ada beberapa bagian lirik yang membuatnya baper sampai menangis.

"Jujur saja ada beberapa refrain yang membuat Momo terbawa. Jujur Momo nangis beneran, ya," katanya kepada awak media. "Bagi Momo harus pakai nangis-nangis segala ini memang benar-benar tantangan. Ini impianku berkolaborasi dengan band favorit di Indonesia."

2. Special Project bareng Iwan Fals & Musica All Stars

Selain Momo, NOAH juga pernah menjadi rekan kolaborasi musisi lain yang bernaung di Musica Studio's, seperti Iwan Fals, Geisha, Nidji, dan D'Masiv. Nama-nama ini pernah terlibat dalam proyek album spesial Iwan Fals yang berjudul Satu (2015).

Di album Satu, NOAH berkesempatan mengisi dua lagu kolaborasi bareng Iwan, yaitu di single Yang Terlupakan dan Para Penerka. Ada juga satu lagu lain yang dilantunkan oleh semua vokalis band yang terlibat, yaitu Rian Ekky Pradipta, Giring Ganesha, Momo, dan Ariel. Lagu tersebut tidak lain adalah remake karya lawas Iwan Fals yang berjudul Kemesraan.

Apakah Makin Cinta sama NOAH Bnad setelah Membaca Artikel Biografi Ini?


Apakah setelah kamu membaca info yang ada pada artikel profil dan biodata NOAH Band ini memberimu pencerahan? Setidaknya, kamu sudah semakin mengenal grup band yang berasal dari Bandung yang dulunya bernama Peterpan ini, bukan?

Kiranya, seperti itulah perjalanan karier grup band NOAH yang dapat kami uraikan. Kalau kamu sedang mencari artikel biografi band atau penyanyi Indonesia lainnya, IndoKeppo juga telah merangkumkan profil dan biodata Judika, Virgoun, Ariel Tatum dan masih banyak lagi yang lainnya, ya!