Profil dan Biodata Isyana Sarasvati Lengkap
Sumber: Instagram (isyanasarasvati)

Wanita yang bernama Isyana Sarasvati begitu populer di telinga para penikmat musik di Indonesia. Penyanyi yang selain memiliki suara yang merdu, penampilannya juga bisa dikatakan menawan. Tetapi, apakah wanita ini hanya bermodal tampang saja? Tentunya tidak. Wanita satu ini juga terkenal pintar dalam memainkan beberapa alat musik dan mengaransemen lagu. Tidak hanya itu saja, ia juga masih memiliki berbagai kelebihan lainnya. Apa saja? Jika kamu penasaran akan kelebihan dan kisah hidupnya kamu bisa simak terus artikel ini!

Isyana Sarasvati adalah seorang penyanyi yang juga mampu menulis dan mengaransemen lagi. Walaupun pertama kali ia tampil sebagai penyanyi pop, lulusan Royal College Academy ini sebenarnya penyanyi opera. Ia lebih sering ikut serta dalam recital opera pada saat mencari ilmu di Nanyang Academy of Fine Arts dibandingkan ikut konser musik pop.

Tetapi, kecintaannya terhadap musik klasik tidak membuatnya lemah dalam urusan musik pop. Terbukti pada saat itu album pertamanya, Explore! (2015) laku keras di pasaran.

Singlenya yang berjudul Keep Being You (2014) dan Tetap di Jiwa (2015) sering memuncaki tangga lagu di chart musik televisi dan radio. Tidak heran kalau Isyana Sarasvati banyak memenangkan penghargaan NET. Indonesia Choice Awards 2015 dan 2016 sebagai penyanyi dan album Terbaik.

Tembang Anganku Anganmu (2017) yang dinyanyikan bersama Raisa, membuktikan kalau ia tidak hanya mampu bernyanyi solo saja, tetapi juga duet.

Kedua artis yang disebut-sebut sebagai rival tersebut malah bekerja sama, yang pada akhirnya berbuah dengan penghargaan Indonesia Top Hits 2017 versi Joox.

Selain karya, terdapat banyak kisah pada biodata Isyana Sarasvati yang seru untuk diketahui. Terutama tentang perjalanannya untuk bisa masuk ke sekolah musik impiannya.

Bagaimana usahanya sampai ia berhasil masuk ke sekolah impiannya? Yuk, baca terus biodata Isyana Sarasvati berikut ini.

Keluarga Asyik


Profil dan Biodata Isyana Sarasvati Lengkap
Kakak Isyana, Ibunda, Sang Ayah, dan Isyana Sarasvati. Sumber: Instagram (rarasekar)

Isyana Sarasvati dan prestasinya itu bukan lagi suatu hal yang rahasia. Semua orang pasti sudah mengetahui seberapa hebatnya gadis ini tanpa harus membaca biodata Isyana Sarasvati terlebih dahulu.

Banyak yang menduga kalau kehebatan yang dimiliki Isyana dalam bermusiknya itu diturunkan oleh orang tuanya yang juga masuk di dalam dunia musik. Ternyata, hal tersebut salah besar. Orang tuanya tidak dari kalangan pemusik.

Orangtua


Isyana Sarasvati terlahir dari pasangan Sapta Dwi Kardana dan Luana Marpanda. Banyak sekali orang-orang yang tidak mengetahui latar belakang keluarga Isyana Sarasvati ini. Maklum, untuk hal pribadi, Isyana memang tidak suka menceritakan kepada media.

Ternyata sang ayah memiliki banyak sekali pekerjaan. Ayahnya merupakan seorang dosen psikologi, konsultan, grafolog, hipnoterapi, dan ahli akupuntur. Uniknya lagi keahlian ayahnya ini juga diterapkan kepada anak-anaknya yaitu Rara dan Isyana.

Jadi, si Isyana dihipnoterapi agar dapat menjadi seorang pemusik gitu ya? Yah, enggak dong. Maksudnya itu sang Ayah menerapkan ilmu psikologinya untuk melihat bakat anak anaknya saat masih kecil. Dan nyatanya Isyana terlihat sangat kuat di bidang musik.

Ayahnya menggunakan pendekatan psikologi ini dengan tujuan agar lebih mengoptimalkan kemampuan anak-anaknya. Dan ternyata hal tersebut berhasil.

Kedua anaknya itu berhasil meraih prestasi yang optimal dalam bidang mereka masing masing.

Banyaknya profesi yang ditekuni oleh sang Ayah, beliau lebih suka disebut sebagai guru saja. Karena beliau suka sekali berbagi ilmu kepada semua orang.

Nah, kalau tadi tentang ayahnya Isyana, lalu ibunya guru juga?

Betul, ibunya adalah seorang guru. Lebih tepatnya lagi guru musik. Sekarang terlihat deh darimana bakat bermusik wanita kelahiran 2 Mei 1993 ini muncul kalau bukan dari peran sang Ibunda.

Sang Ayah yang pertama kali telah menyadari kalau ada bakat bermusik pada diri putrinya, nah sang Ibu lah yang pertama kali "mencekoki" Isyana dengan bermusik. Alat instrumen pertama yang ibunya kenalkan adalah Piano.

Tidak mengherankan, kalau kemampuan bermain pianonya sangat mengagumkan. Pada saat ini, Isyana mampu memainkan paling tidak empat alat musik, yaitu Piano, Flute, Electone, dan Saxophone.

Selain itu, Ibunya juga sering aktif untuk mendaftarkan putrinya di berbagai festival musik. Baik dalam negeri ataupun luar negeri.

Jika ditanya tentang siapa dalang dibalik kesuksesannya, penyanyi lagu Tetap di Dalam Jiwa ini akan menjawab ibunya. Ibunya adalah panutannya dalam bermusik, sekaligus guru terbaik katanya.

Saudara


Kakak kandung Isyana, yaitu Rara Sekar, juga termasuk anak yang berbakat. Hanya saja, bermain musik bukanlah minatnya. Rara lebih memilih dunia Linguistik atau bahasa sebagai passion-nya

Pada saat ini, Rara sendiri lebih memilih untuk bergabung dengan sebuah organisasi non governmental yang khusus untuk mengurusi masalah sosial yang ada di Bali.

Perjuangan dengan Budaya Setempat


Jika kamu mendengar kalau penyanyi yang takut dengan binatang kodok ini berbicara, pasti tidak ada yang aneh dengan intonasinya. Tetapi siapa sangka, kalau Isyana sempat tidak pandai berbicara Bahasa Indonesia, lho. Padahal ia lahir di Bandung.

IndoKeppo yang mencari tahu lebih detailnya, ternyata ia sempat tinggal lama di Eropa. Tepatnya di Belgia. Pada waktu itu, keluarganya mengikuti sang Ayah yang sedang mencari ilmu di Belgia.

Isyana yang tinggal di Belgia selama lima tahun, membuat lidahnya fasih berbahasa Belanda. Dan masalah harus dihadapinya saat ia harus kembali ke Indonesia. Isyana Sarasvati kecil kesulitan dalam berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia.

Tidak hanya itu saja, ia juga sempat takut saat pelajaran agama. Karena ia tidak terlalu fasih membaca kitab suci Al Qur'an pada saat itu. Tetapi, untungnya, ia cepat untuk beradaptasi dengan budaya lokal.

Walaupun baginya pada saat itu, bahasa Belanda lebih mudah dibandingkan bahasa Indonesia. Berbicara tentang masa kecil, penyanyi yang benci dengan binatang cicak ini lebih memilih untuk berjuang dengan musik dibandingkan ilmu sains.

Bayangkan saja, pada usia kurang dari 10 tahun, ia sudah mampu menguasai beberapa instrumen. Berkaitan tentang kegemarannya dalam dunia musik, muncul cita-cita yang tidak lazim untuk anak seumurannya.

Biasanya, kalau seorang anak ditanya mengenai cita citanya. Isyana akan menjawab ingin menjadi dokter atau guru. Tetapi Isyana kecil malah ingin menjadi komposer. Suatu hal yang jarang sekali ada di benak seorang anak kecil.

Banyak yang tidak mengetahui hal ini jika belum membaca biografi Isyana Sarasvati. Tetapi, orang orang yang ada di sekitarnya pasti tidak kaget kalau mendengar jawaban gadis yang berulang tahun pada bulan Mei ini. Kenapa?

Karena pada saat ia masih kecil, Isyana memang gemar sekali menulis lagu sendiri. Kemampuannya memainkan alat musik instrumen musik semakin menajamkan sense-nya untuk menyusun nada dan lagu.

Ditambah lagi dengan dukungan dari Ibunya, penyuka Kpop ini juga tidak ragu untuk memilih musik sebagai pilihan hidupnya.

Berjuang demi Mendapatkan Beasiswa


Sumber: Instagram (isyanasarasvati)

Pada saat Isyana Sarasvati pertama kali dikenal oleh publik, banyak yang kagum karena ia merupakan siswa berprestasi jurusan musik. Tetapi, jika orang membaca tentang biografi Isyana Sarasvati pasti mereka akan lebih kagum dengannya.

Mengapa? Wanita ini tidak hanya lulus dari sekolah musik dengan raihan nilai yang bagus. Tetapi juga mendapatkan beasiswa dari usahanya memenangkan berbagai macam festival musik di dalam maupun luar negeri.

Sebelum ia memulai pendidikannya di sekolah musik. Isyana sering sekali mengikuti ujian ABRSM. Kalian pada tahu gak, apa itu ABRSM? Itu adalah kepanjangan dari Examination Board and Charity.

Penghargaan tersebut diadakan oleh sebuah organisasi musik prestisius Inggris, Ofqual. Organisasi musik ini memang terkenal selalu menjaga standar tinggi di seantero Britania Raya.

Tidak heran beribu ribu pemusik dari 93 negara berlomba lomba untuk mendapatkan nilai tertinggi. Agar bisa mendapatkan beasiswa sekolah musik ternama, termasuk Isyana Sarasvati.

Wah Indonesia harus bangga ya karena salah satu putri bangsa dapat menembus sekolah bergengsi. Bisa dong kalau kita katakan Isyana itu seperti Maudy Ayunda versi penyanyi: Pintar dan Berbakat.

Aktif Mengikuti Kontes


Jika kita membaca dari biodata Isyana Sarasvati, yang lahir di Bandung ini telah mulai mengikuti ABRSM sejak tahun 2004. Kerja kerasnya membuatnya meraih gelar National High Achievers tahun 2004 dan 2007.

Dalam kurun waktu 2007-2009, paling tidak ada 8 acara lomba musik yang pernah ia coba menangkan. Seperti Yamaha Electone Festival, Asia Electone Festival, International Junior Original Concert, Chopin Piano Competition, West Java Piano Competition dan masih banyak lagi penghargaan yang berhasil Isyana raih.

Tidak hanya sekali, tetapi ia tidak segan untuk mengulang keikutsertaannya pada tahun tahun berikutnya jika masih gagal. Salah satu teman duetnya yaitu Afgan ini sangat berjuang untuk bisa mendapatkan beasiswa sekolah musik pada saat itu.

Akhirnya ia berhasil mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Singapura untuk belajar di Nanyang academy of Fine Arts. Beasiswa tersebut ia dapatkan pada saat dirinya masih berusia 16 tahun. Atau lebih tepatnya pada saat tahun 2009.

Kombinasi antara bakat yang menakjubkan dengan asuhan orang orang yang tepat, membuat dirinya semakin berprestasi. Terbukti pada tahun 2011, ia memenangkan sebuah penghargaan Asia Pasific Electone Festival Singapura.

Lalu pada tahun 2012, ia juga berhasil mendapatkan juara pertama kompetisi vokal Tan Ngiang Kaw ke 6. dan menjadi semifinalis Yamaha Electone Concours di Jepang.

Berhasil Masuk Sekolah Musik Unggulan


Kalau kita membaca sepintas tentang biodata Isyana Sarasvati, sepertia dia beruntung sekali, ya. Diterima di sekolah musik yang sesuai dengan passion-nya. Pasti kuliahnya mulus dan juga lancar.

Siapa yang bilang? Melalui biografi Isyana Sarasvati ini kamu akan mengetahui kalau semua hal yang ia dapatkan tersebut butuh perjuangan.

Wanita yang terlahir di Bandung ini mengakui kalau kehidupan kuliahnya tidak seindah kelihatannya. Ia harus mengalami masa masa dibentak oleh guru yang super killer. Padahal, ia cukup pintar dalam dunia musik.

Isyana harus berusaha keras untuk mempelajari materi kuliah karena standar yang diberlakukan tidak hanya sekedar "bagus". Walaupun ia merasa ini tidaklah mudah, ia berpikir semua itu seimbang untuk kampus sekelas NAFA.

Apakah kamu tahu kepanjangan dari NAFA? NAFA adalah singkatan dari Nanyang academy of fine arts. Tempat ini berlokasi di Singapura, sekolah ini juga dibangun sejak 1938. Banyak jurusan kesenian yang buka di sini seperti musik, model, film, dan drama.

Hal yang membuat takjub adalah sekolah yang didanai oleh pemerintah Singapura ini berkolaborasi dengan beberapa universitas ternama di dunia untuk memberikan pendidikan lebih lanjut pada lulusan terbaik mereka.

Pilihan universitasnya adalah Nanyang Technological University dan beberapa universitas di Inggris dan Amerika. Tetapi tentunya semua itu tidaklah mudah. Hanya siswa berprestasi yang bisa mendapatkan beasiswa lanjutan.

Royal College Music Inggris


Kembali kepada Isyana, pada tahun 2013 merupakan tahun yang paling membahagiakan bagi prestasi akademiknya. Apa pasalnya?

Karena di tahun tersebut Isyana berhasil mendapatkan juara pertama Tembang Puitik Ananda Sukarlan Competition di Surabaya. Pada tahun yang sama juga ia berhasil lulus dengan nilai bagus dari NAFA.

Selain itu ia juga di anugerahi beasiswa untuk meneruskan pendidikannya yang lebih tinggi lagi dari Nanyang academy of fine arts. Hal itu berarti, ia mempunyai kesempatan untuk mencoba pendidikan bermusik di sekolah musik yang berkolaborasi dengan NAFA.

Pada kali ini, ia memilih untuk mendaftar di Royal College Music (RCM) London. RCM London sendiri adalah sekolah musik terkenal di dunia yang berlokasi di Kensington Inggris.

Alumninya merupakan komposer, pemain musik dan penyanyi di dunia. Beberapa dari mereka yaitu penyanyi pop Mika dan pemain biola Vanessa Mae.

Setelah ia harus berjuang untuk menempuh pendidikan di RCM, akhirnya ia berhasil lulus dari Royal College Music pada tahun 2015 dengan prestasi cumlaude.

Pilihan Musik yang Unik


Pementasan "Tiger! wetze nur die Klauen" dari opera "Zaide". Sumber: Instagram (isyanasarasvati)

Dibandingkan dengan beberapa nama penyanyi di Indonesia, nama artis satu ini tergolong baru. Namun keindahan suaranya yang sudah mengudara di beberapa stasiun tv dan radio nasional sejak tahun 2014.

Menyukai Musik Klasik


Biodata Isyana Sarasvati pada kali ini akan membahas sepak terjangnya sebagai seorang penyanyi profesional di blantika musik Indonesia.

Dimulai dari keikutsertaannya di album Fariz RM & Dian PP IN Collaboration With pada tahun 2014. Terciptalah sebuah lagu Paserban Cafe yang kemudia diikuti oleh lahirnya album Explore di tahun 2015.

Walaupun ada beberapa lagu dari album tersebut ini telah menjadi single, tetapi lagu Isyana Sarasvati yang berjudul Kau adalah dan Tetap di Jiwa lah yang melambungkan namanya. Isyana juga semakin dikuatkan sebagai rising star Indonesia pada saat itu.

Waktu debut yang bersamaan serta corak lagu yang mirip, membuatnya sering disamakan dengan Raisa. Tetapi, bagi mereka yang telah membaca biodata Isyana Sarasvati, tentunya sudah mengetahui kalau mereka berdua tidak semirip itu.

Apa pasalnya? Karena cinta gadis lulusan NAFA ini sebenarnya lebih menyukai jalur klasik dibandingkan pop. Dan jenis vokal yang digemari juga bukan pop melainkan soprano.

Bisa dikatakan unik karena musik opera sering diasosiasikan dengan kesan "tua" dan membosankan.

Ketika anak muda seusianya lebih menyukai aliran yang lebih modern contohnya pop atau EDM, penyanyi canti ini malah lebih memilih klasik. Kesukaannya terhadap dunia musik klasik telah terlihat saat ia masih kecil.

Di masa remajanya, ia juga lebih sering terlibat dalam sebuah pertunjukan opera dan recital, daripada mengikuti sebuah konser konser pop. Pasalnya, dengan seperti itu ia mendapatkan tawaran dari Royal College Music untuk bersekolah disana, ia langsung dapat menyanggupinya.

Pada sekolah musik tersebut, ia mengambil jurusan performance, yang mana ia dapat mempelajari teknik bernyanyi serta mengomposisi lagu klasik dan opera.

Berkarya Pada Saat Sedang Sibuk


Walaupun fokus pada studi utamanya adalah untuk mempelajari musik klasik, tetapi bukan berarti Isyana tidak dapat menutup diri dari genre musik lainnya. Buktinya, Isyana masih setia menulis dan menyanyikan sebuah musik lagu Pop untuk para penggemarnya. Memang, karena kesibukannya untuk mencari ilmu pada waktu itu, ia jadi kurang aktif dalam industri musik.

Tetapi ia masih tetap untuk produktif dengan mengeluarkan beberapa single Isyana Sarasvati dan Raisa di tahun 2017 dengan judul Anganku Anganmu yang menambah panjang karyanya di biodata Isyana Sarasvati. Ia juga menyumbangkan lagu untuk sebuah film Critical Eleven yang dirilis pada tahun yang sama.

Karena produktifitasnya, wanita cantik itu malah mendapatkan gelar penghargaan dari MNET 2016 dari industri musik Korea bareng dengan EXO. Lucunya, di Korea ia terkenal bukan karena suaranya melainkan dari wajahnya.

Saat di negeri Korea, dirinya bersama Pevita Pearce menjadi artis yang menjadi idaman cowok Korea. Wah, penggemarnya jauh sekali yah sampai ada yang dari Negeri Ginseng segala.

Sudah Mendapatkan Inspirasi dari Biodata Isyana Sarasvati di Atas

Nah, bagi kamu yang telah membaca sekilas perjalanan hidup dari biodata Isyana Sarasvati ini dan telah mengetahui dimana sekolah Isyana Sarasvati. Jadi sekarang ada sedikit bayangan dong kalau untuk bisa meraih mimpi tidak semudah membalikan telapak tangan.

Gadis cantik yang pintar dan juga berbakat saja harus menjelajahi beberapa panggung terlebih dahulu untuk bisa meraih impian. Semoga biodata Isyana Sarasvati ini dapat menjadi inspirasi kepada kamu agar tidak mudah menyerah menggapai cita cita.

Pada intinya jika kamu gagal, maju terus pantang mundur. Tetapi jangan mundur cantik ya, nanti dimarahi oleh tante Syahrini lho gara gara kamu meniru jargonya itu.