Apakah anak Moms telah memenuhi standar idealnya? Jika belum, yuk baca informasinya di bawah ini!

Berapa Berat dan Tinggi Badan Ideal Anak Usia 6-12 Tahun?
Sumber: Freepik/ pressfoto

Pertumbuhan yang terjadi pada setiap anak tentunya berbeda-beda. Ada yang mungkin memiliki pertumbuhan yang cepat dan ada juga yang lebih lambat.

Pada umumnya, pertumbuhan anak usia 6-12 tahun berjalan dengan stabil, tetapi tidak secepat pada masa bayi atau masa remaja.

Sehingga, pertambahan berat badan dan tinggi badan anak pada saat ini berjalan dengan perlahan.

Biasanya, berat badan anak akan bertambah sebesar 3-3,5 kg per tahun dan tinggi badan anak juga bertambah sekitar 6 cm pertahan pada usia ini.

Banyak masalah yang dapat mempengaruhi pertumbuhan anak, sehingga pertumbuhan anak menjadi berbeda-beda.

Beberapa masalah yang dapat mempengaruhinya antara lain:


  • Faktor nutrisi (kebiasaan makan),
  • Penyakit,
  • Hormon,
  • Faktor keturunan dari orangtuanya.


Ada juga faktor dari masa lalu seperti nutrisi yang diberikan saat masih bayi, berat lahir, dan panjang lahir juga dapat mempengaruhi status gizi anak pada saat ini, terutama untuk tinggi badannya.

Nah, agar dapat mengetahui lebih lengkap tentang berat dan tinggi badan ideal untuk anak usia 6-12 tahun, berikut ini IndoKeppo.com telah merangkum beberapa faktanya.

1. Table Berat dan Tinggi Badan Ideal Anak Usia 6-12 Tahun

Berapa Berat dan Tinggi Badan Ideal Anak Usia 6-12 Tahun?
Sumber: CDC.gov

Gambar diatas dilansir oleh laman CDC, Centers for Disease Control and Prevention (Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Amerika Serikat), berat dan tinggi ideal anak laki-laki dan perempuan pada usia 6-12 tahun adalah sebagai berikut ini.

Pada table diatas, berat dan tinggi ideal antara anak laki-laki dan perempuan memang berbeda-beda.

Tetapi, Mom tidak perlu khawatir kalau anak tidak memiliki berat dan tinggi seperti pada table yang di atas. Belum tentu gizi anak bermasalah.

Anak yang mempunyai tubuh kecil belum tentu tidak normal. Begitu juga sebaliknya, anak dengan tubuh sangat besar belum tentu normal.

2. Rumus Menghitung Indeks Massa Tubuh (IMS)

Berapa Berat dan Tinggi Badan Ideal Anak Usia 6-12 Tahun?
Sumber: CDC.gov

Jika anak yang memiliki tubuh kecil belum tentu tidak normal dan dengan tubuh yang sangat besar juga belum tentu normal, lalu bagimana cara mengetahui status gizi anak normal atau tidak?

Mom dapat mengetahui apakah status gizi anak normal atau tidak dengan cara menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT atau dalam bahasa Inggris disingkat BMI) anak terlebih dahulu.

Mom bisa menghitungnya dengan rumus khusus, yaitu berat badan anak dibagi tinggi badan dikali tinggi badan.

Setelah Mom menghitungnya dengan IMT, Mom dapat mengetahui gizi anak normal atau tidak berdasarkan table gambar yang ada diatas.

Kalau nilai IMT masih dalam rentang nilai seperti di kolom, artinya anak mempunyai status gizi yang normal.

Tetapi, jika IMT anak melebihi nilai di bawah ini, maka artinya anak memiliki berat badan yang berlebih dan jika kurang artinya anak mempunyai tubuh yang kurus.

3. Jenis Gizi dan Nutrisi yang Diperlukan untuk Pertumbuhan Anak

Berapa Berat dan Tinggi Badan Ideal Anak Usia 6-12 Tahun?
Sumber: freepik/Nensuria

Pada saat anak usia 6-12 tahun, anak (terutama untuk anak perempuan) akan memasuki masa pubertas.

Sehingga, banyak nutrisi yang harus dipenuhi sebagai persiapan dalam masa pubertasnya.

Bisa dikatakan, masa pubertas merupakan kesempatan kedua anak (setelah masa bayi) untuk memperbaiki status gizinya, termasuk untuk tinggi badannya.

Oleh sebab itu, Mom harus pastikan anak mendapatkan berbagai macam makanan yang bergizi, seperti yang telah dilansir oleh parents.com berikut ini:

Kalsium, Zat Penting untuk Kesehatan Tulang

Kalsium adalah zat mineral yang dapat membantu tulang untuk tumbuh maksimal dan juga memberi kepadatan, sehingga tulang tidak mudah keropos.

Tidak hanya dibutuhkan oleh tulang, tetapi kalsium juga dapat berfungsi sebagai jantung, pembekuan darah, serta fungsi otot, walaupun dalam jumlah yang cukup sedikit.

Pada dasarnya, pada saat tubuh kekurangan kalsium, maka cadangan kalsium yang ada pada tulang akan diambil untuk mengganti kekurangannya.

Oleh karena itu fungsi utama dari kalsium adalah memadatkan serta menguatkan tulang, kekurangan kalsium dapat mengakibatkan osteoporosis di kemudian hari.

Sumber utama kalsium adalah semua produksi susu. Kebutuhan kalsium tergantung pada usia anak, menurut Kementrian Kesehatan adalah:

  • Usia 1-9 tahun: 500mg/hari
  • Usia 10-18 tahun: 1200 mg/hari

Vitamin D, Membantu Penyerapan Kalsium dalam Tubuh

Vitamin D bertindak dalam penyerapan kalsium yang ada pada makanan, kemudian bersama dengan kalsium membuat tulang menjadi lebih kuat.

Vitamin D bisa ditemukan dalam berbagai macam produk susu dengan kalsium, serta paparan sinar matahari. Vitamin D yang dibutuhkan oleh anak seperti:

  • Usia 1-18 tahun: 15 mg/hari

Protein, Zat Terpenting dalam Pertumbuhan

Protein adalah zat gizi makro yang berguna untuk membangun serta memperbaiki jaringan yang rusak.

Di dalam tubuh, protein yang masuk akan diubah menjadi asam amino. Asam amino inilah yang akan menjadi bahan baku tubuh untuk membangun sel-sel baru dan jaringan.

Ada beberapa penelitian yang telah membuktikan kalau anak yang diberikan makan yang kaya akan protein, khususnya protein hewani, memiliki rata-rata tinggi yang normal bahkan bisa lebih tinggi dari anak-anak seusianya.

Sedangkan anak yang tidak mendapatkan asupan protein yang cukup cenderung lebih pendek.

Kebutuhan protein yang dibutuhkan sesuai dengan umur anak yaitu:

  • Usia 7-9 tahun: 49 gram/hari
  • Usia 10-12 tahun: 56 gram/hari (laki-laki), 60 gram/hari (perempuan)

Serat, Kompleks tapi Sederhana

Agar proses pertumbuhannya berjalan dengan baik dan normal, serat adalah salah satu zat gizi yang dibutuhkan oleh anak.

Sebenarnya, serat sendiri merupakan bagian dari karbohidrat, tetapi zat gizi ini tergolong dengan karbohidrat kompleks tanpa kalori.

Sebuah penelitian telah membenarkan kalau mengkonsumsi serta dalam jumlah yang cukup dan frekuensi yang sering, dapat mencegah seseorang untuk terkena penyakit degeneratif atau gangguan kesehatan.

Gagguan kesehatan yang terjadi pada anak, seperti obesitas, tentu saja akan dapat mempengaruhi langsung proses pertumbuhannya.

Berikut ini adalah kebutuhan serat anak sesuai dengan umur:

  • Usia 4-6 tahun: 22 gram/hari
  • Usia 7-9 tahun: 26 gram/hari
  • Usia 10-12 tahun: 30 gram/hari (laki-laki), 28 gram/hari (perempuan)

Antioksidan, Berfungsi sebagai Pencegah Sakit

Antioksidan adalah zat gizi yang dapat mencegah kerusakan sel dan jaringan yang ada di dalam tubuh serta dapat mencegah seseorang terkena radikal bebas yang dapat menyebabkan penyakit degeneratif.

Contoh antioksidan adalah betakaroten, vitamin A, vitamin C, vitamin E, lutein, likopen, dan selenium.

Dalam proses pertumbuhan, antioksidan ini sebenarnya dapat bekerja untuk mencegah anak mengalami obesitas atau penyakit degenarit lainnya.

Pada saat seorang anak mengalami obesitas, maka hormon pertumbuhannya akan terganggu dan tentu hal ini menjadi hal yang dapat menghambat proses tumbuh kembangnya.

Zat Besi merupakan Zat Gizi yang tidak boleh Terlupakan

Zat besi yang terdapat pada tubuh, sekitar 70%-nya berbentuk hemoglobin yang berada di dalam darah.

Hemoglobin merupakan zat yang dapat berguna untuk mendistribusikan makanan serta oksigen ke seluruh tubuh.

Zat besi juga dibutuhkan untuk pertumbuhan anak, hal tersebut telah terbukti dengan penelitian yang dilakukan di Saharawi yang menunjukkan kalau anak yang mengalami kekurangan zat besi memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan kelompok anak yang cukup memiliki zat besinya.

Berikut ini adalah kebutuhan zat besi untuk anak:

  • Usia 4-6 tahun: 9 mg/hari
  • Usia 7-9 tahun: 10 mg/hari
  • Usia 10-12 tahun:  13 mg/hari (laki-laki), 20 mg/hari (perempuan)

Nah, itulah beberapa informasi tentang berat badan dan tinggi badan ideal pada anak usia 6-12 tahun.

Tidak hanya pada usia 6-12 tahun saja, sebenarnya Mom juga sudah harus bisa menjaga asupan gizi dan nutrisinya sebelum anak menginjak usia 2 tahun agar ia terhindar dari stunting.