Biografi Andrew Darwis, Founder KASKUS yang Mempunyai Profit Miliaran Rupiah
Sumber: Instagram (adarwis)

Pria yang bernama Andrew Darwis adalah sosok di badik berdirinya forum online komunitas pertama dan terbesar yang ada di Indoneisa, yaitu KASKUS. Tetapi, tahukah kamu kalau situs tersebut berasal hanya untuk memenuhi kebutuhan tugas kuliah saja? Kalau kalian belum tau, mari langsung saja simak kisah lengkapnya dalam biografi Andrew Darwis pada artikel disini, yuk!

"Kita harus persistence, jangan mudah menyerah. Jika kalau emang ternyata keputusan yang telah kita ambil salah, maka berusahalah untuk bisa mencari jalan keluarnya." Begitulah kata-kata motivasi yang mungkin sering kamu dengar atau kamu temui pada saat membaca biografi Andrew Darwis.

Berkat laki-laki ini, masyarakat Indonesia dapat memiliki sebuah forum online yang dijadikan sebagai tempat berbagi informasi, hobi, dan tempat berkumpulnya komunitas dengan ketertarikan yang sama. Setiap harinya, situs ini banyak diakses oleh jutaan orang yang berasal dari berbagai wilayah di tanah air.

Andrew memulai proyek KASKUS ini pada saat ia masih kuliah di Art Institute of Seattle, Amerika Serikat. Pada saat itu, para pengguna situs ini kebanyakan adalah para mahasiswa Indonesia yang berkuliah atau merantau di Negara Paman Sam.

Pada saat merintis KASKUS, profit yang didapatkan Andrew sebenarnya tidaklah seberapa. Tidak jarang, ia mengeluarkan uang sendiri dan juga melakukan penggalangan dana dari para Kaskuser (Pengguna KASKUS) agar situs ini masih tetap aktif.

Lalu, bagaimana sih akhirnya Andrew bisa mengembangkan KASKUS hingga menjadi forum online terbesar yang ada di Indonesia? Daripada kamu semakin penasaran, lebih baik kamu baca terus informasi lengkap biografi Andrew Darwis dibawah ini, ya!

Sekilas tentang Andrew Darwis


Biografi Andrew Darwis, Founder KASKUS yang Mempunyai Profit Miliaran Rupiah

1. Keluarga dan Pendidikan

Andrew Darwis sendiri lahir pada tanggal 20 Juli 1979, Andrew Darwis atau Mimin adalah seorang putra dari pasangan Antonius Darwis dan Nancy Amidjoyo. Anak kedua dari empat bersaudara ini memiliki satu kakak laki-laki, satu adik laki-laki dan satu adik perempuan.

Ayahnya bekerja sebagai ahli elektronika di sebuah perusahaan pipa. Makanya, saat masih kecil Andrew telah kenal dengan berbagai macam barang elektronik dan mempunyai hobi mengotak-atiknya dirumah.

Pada awal tahun 90-an, Andrew adalah salah satu dari sekian banyak orang yang tertarik dengan internet. Hobinya yaitu berselancar di dunia maya, ia berhasil membuat situs web pribadi.

Sayangnya, pada saat itu jarangan internet dirumahnya masih terhubung dengan telepon yang membuat tagihannya meledak. Makanya, Andrew Darwis pernah dimarahi ibunya karena terus-terusan bermain internet dan banyak dimasukkan ke dalam biografi laki-laki satu ini.

Pada tahun 1999, Andrew memilih untuk mendapatkan ilmu di Universitas Bina Nusantara jurusan Teknik Informatika. Demi bisa membiayai kuliahnya, ia bekerja paruh waktu untuk sebuah perusahaan pengolah data yang juga bersedia menanggung biaya internet dan telepon rumahnya.

Mengetahui minat Andrew, sahabat-sahabatnya yang pada saat itu sedang berlibur ke Jakarta mendorong Andrew untuk kuliah di Amerika Serikat. Bahkan, ia sampai diiming-imingi kalay nantinya dapat bermain internet sepuasnya dengan lokasi kampus yang berdekatan dengan kantor Bill Gates dan Amazon.

Bujukan dan rayuan dari sahabat-sahabatnya, Andrew mengutarakan keinginannya untuk pindah kuliah ke Amerika Serikat. Awal mulanya, orangtua laki-laki ini keberatan karena biaya pendidikan dan kebutuhan hidup di Negeri Paman Sam itu tidaklah murah.

Ayah dan ibunya akhirnya menyetujui permintaan Andrew setelah ia sanggup dengan syarat jika ia bisa mencari uang sendiri untuk biaya hidupnya. Tidak lupa, paman laki-laki ini juga meminjamkan uang sebanyak 150 juta rupiah untuk biaya pendidikannya.

Laki-laki yang telah resmi terdaftar sebagai mahasiswa Multimedia & Web Design di Art Institute of Seattle pada tahun 1999. Setelah itu, ia mengambil gelar master untuk jurusan Ilmu Komputer di City University of Seattle dan lulus pada tahun 2006.

2. Hubungan Asmara Andrew Darwis

Setelah Anda mengetahui informasi tentang keluarga dan juga pendidikannya, mungkin kamu penasaran dengan kisah cinta Andrew Darwis pada biografi laki-laki satu ini. Sayangnya, tidak banyak informasi yang bisa IndoKeppo berikan karena ia sendiri sudah jarang mengungkit soal hubungan asmaranya.

Oleh karena itu, informasi tentang Andrew Darwis sudah menikah atau telah memiliki istri belum dapat dipastikan. Laki-laki ini pernah mengaku berpacaran dua kali pada saat wawancaranya di acara Hitam Putih pada tahun 2014.

Perjuangan Membangun KASKUS sampai Berhasil


Biografi Andrew Darwis, Founder KASKUS yang Mempunyai Profit Miliaran Rupiah
Sumber: Instagram (adarwis)

1. Mendirikan KASKUS

Jika kita berbicara tentang biografi Andrew Darwis, sejarah pendirian KASKUS tentunya tidak dapat dilewatkan begitu saja. Awal mulanya, ia diberikan tugas kuliah oleh dosennya untuk dapat membuat sebuah situs pribadi dengan tema yang bebas.

Mayoritas teman-teman Andrew mengisi situs mereka dengan pengalaman-pengalaman pribadi. Tetapi, laki-laki ini tidak dapat melakukan hal yang sama karena ia adalah seorang introver dan lebih suka mengurung diri di kamar.

Sebuah ide akhirnya terlintas di kepala Andrew untuk membuat situs yang memiliki format seperti forum untuk dapat saling berbagi informasi. Bermodalkan 7 dolar atau 70 ribu rupiah pada saat itu untuk dapat membeli domain, ia bersama temannya Ronald Stephanus dan Budi Dharmawan menciptakan KASKUS. Nama KASKUS sendiri diambil dari kata kasak-kusuk yang artinya bergosip.

Kalangan mahasiswa Indonesia di Seattle dan Amerika Serikat menjadikan KASKUS sebagai tempat diskusi dan menjual atau membeli barang bekas. Banyaknya pengguna yang mengakses KASKUS mendorong Andrew untuk tetap mengelola situs ini agar tetap hidup.

Andrew sendiri bertanggung jawab untuk mengurus hal-hal teknis yang menyangkut kelancaran akses KASKUS. Sementara itu, temannya yang bernama Ronald bertugas untuk menerjemahkan artikel-artikel dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Temannya yang bernama Budi, ia bekerja untuk mengunggah hasil dokumentasi foto-foto acara mahasiswa yang digelar di Seattle ke situs ini.

Tetapi, Ronald dan Budi akhirnya memilih untuk berhenti mengelola KASKUS karena situsnya sudah tidak memiliki profit yang menjanjikan. Walaupun sekaran Andrew sendiri yang mengurusi KASKUS, Andrew tidak putus semangat karena situs ini telah menjadi passion-nya.

2. Memindahkan KASKUS ke Indonesia

Perpindahan KASKUS dari Seattle, Amerika Serikat ke Jakarta, Indonesia tidak akan mungkin terjadi jika tanpa adanya pernah Ken Lawadinata. Makanya, tidak abdol rasanya jika tidak menyebutkan Ken pada biografi Andrew Darwis pada saat kita membahas langkah awal pengembangan KASKUS di tanah air.

Ken membujuk Andrew untuk membawa KASKUS ke Jakarta agar lebih bisa berkembang mengingat para penggunannya kebanyakan orang Indonesia. Keinginannya itu akhirnya menjadi kenyataan pada saat Andrew mengoperasikan server KASKUS secara resmi di Indonesia pada Juli 2008.

KASKUS sendiri berada di pengelolaan PT Darta Media Indonesia membeli delapan server Dell PowerEdge 2950 yang diperasikan melalui jaringan open IXP. Langkah ini diambilnya agar bisa mempermudah akses situs. Pada akhirnya, ia kembali menambahkan delapan server akibat dari jumlah kunjungan pengguna yang terus meningkat.

3. Menghadapi Barisan Kasus yang Menimpa KASKUS

Database KASKUS mengalami kerusakan yang cukup parah ketika diserang menggunakan teknik Distributed Denial of Service (DDoS) pada tanggal 16-17 Mei 2008. Serangan ini diduga berasal dari seseorang yang tergabung dalam komunitas YogyaFree.

Kejadian tersebut terkait dengan adanya perusakan situs YogyaFree yang diklaim sebagai perbuatan dari anggota Kaskus (Kaskuser) sebelumnya. Andrew yang bertindak sebagai administrator terpaksa mengunci thread-thread (topik) di KASKUS agar tidak hilang dan mematikan server-nya untuk sementara waktu.

Perseteruan cyber antara kedua komunitas ini pada akhirnya berhenti setelah pengelola YogyaFree dan KASKUS mendatangi memorandum online untuk berdamai. Pesan tersebut ditampilkan di halaman situs masing-masing pada beberapa minggu.

Selain DDoS, KASKUS juga pernah dianggap sebagai situs yang memiliki citra negatif karena adanya dua forum kontroversial, Fight Club dan BB17. BB17 (buka-bukaan 17 tahun) ditunjukan sebagai forum khusus dewasa untuk saling berbagi cerita dan foto dewasa. Sedangkan Fight Club sebenarnya adalah forum untuk berdebat yang benar-benar bebas tanpa adanya kontrol sehingga sering terjadi munculnya hinaa, agama, ras dan antar golongan (SARA).

Forum BB17 resmi ditutup setelah diberlakukannya Undang-Undang Informasi dan Elektronik (UU ITE). Fight Club sendiri kemudian di rebranding menjadi Debate Club untuk saling bertukar pendapat dengan kontrol atau pengawasan yang lebih ketat.

Demi menghilangkan citra buruk pada situsnya, Andrew mengubah penampilan KASKUS menjadi lebih berwarna pada tanggal 17 Agustus 2008. Selain itu, ia juga menambahkan fitur-fitur baru, seperti blog, KasPay, dan KASKUS Mobile.

4. Melakukan Kerja Sama dengan GDP Ventura dan Pengembangan KASKUS

Pada awal tahun 2011, Andrew memberitahukan jika KASKUS ingin melebarkan bisnis dengan menjalin kerja sama dengan salah satu anak perusahaan PT Djarum, Global Digital Prima (GDP Ventura. GDP Ventura yang dipimpin oleh anak dari Robert Budi Hartono, Martin Hartono, merupakan sebuah perusahaan dengan permodalan yang berfokus pada jasa layanan internet.

Belum bisa dipastikan berapa dana yang didapatkan dari pemberian GDP Ventura untuk KASKUS. Pastinya, bersamaan dengan peresmian kerja sama tersebut, situs itu menambah jumlah server-nya sampai menjadi 250 buah dan melakukan perekrutan karyawan baru hingga delapan puluh orang.

Pada tahun 2012, manajemen KASKUS mengubah domain situs ini dari ".us" menjadi ".co.id" setelah adanya gangguan Domain Name System (DNS). Sebelumnya, situs ini juga pernah melakukan pergantiaan domain yang pada saat itu menggunakan ".com"

Bersamaan dengan penggantian domain, Andrew melakukan pengembangan engine baru KASKUS yang dikenal dengan KASKUS 2.0 atau New KASKUS. Kaskuser yang terpilih dapat mencoba engine baru ini pada saat masa percobaannya.

Pada pertengahan tahun 2012, pengembangan New KASKUS mencapai tahap final. Tetapi, KASKUS lebih tetap untuk memilih menggunakan engine lama mereka yang dikenal sebagai vBulletin karena tidak semua thread dapat dipindahkan ke New KASKUS.

Tercatat pada tahun 2016, KASKUS masuk kedalam daftar 10 besar situs yang paling banyak dikunjungi di Indonesia berdasarkan Alexa.com. Sementara itu, pengelolaan situs ini pada tahun yang sama juga didukung oleh 160 karyawan.

Prestasi dan Penghargaan yang Didapatkan


Biografi Andrew Darwis, Founder KASKUS yang Mempunyai Profit Miliaran Rupiah
Sumber: Instagram (adarwis)


Setelah kalian mengetahui perjalanan berdirinya KASKUS, mungkin kamu penasaran dengan penghargaan apa saja yang pernah di dapatkan oleh Andrew Darwis pada biografi lengkapnya. Nah, informasinya dapat kalian simak pada ulasan yang IndoKeppo berikan berikut ini.

Wikipedia serta Alexa.com memberikan titel kepada KASKUS sebagai The Best Indonesian Communities pada tahun 2005 dan 2006. Bagi kalian yang belum tahu apa itu Alexa.com, situs tersebut berbasis di San Fransisco, Amerika Serikat yang berfungsi untuk menganalisa data traffic web yang terdapat di Internet.

Pada tahun 2008, KASKUS disebut sebagai Indonesia Innovative Top Web Site oleh sebuah perusahaan yang didirikan oleh Boll Gates, Microsoft. Sementara itu, Indosat salah satu provider jaringan telekomunikasi di Indonesia yang dianugerahi sebuah penghargaan hasil karya Andrew ini sebagai The Online Inspiring Award pada tahun 2009.

Pada tahun 2012, KASKUS kembali mendapatkan penghargaan dari Presiden Republik Indonesia untuk kategori The Biggest Market. Pada tahun yang sama, Andrew Daris menerima penghargaan sebagai Tokoh Pemuda Penggerak Kewirausahaan dari Menteri Koperaso dan UKM.

Selanjutnya, penghargaan lain yang berhasil didapatkan Andrew dari Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual pada tahun 2013. Pada tahun yang sama, laki-laki ini juga mendapatkan penghargaan Hak Cipta dan Inovator Konten Multimedia dan E-commerce dari kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Repbulik Indonesia (Kemenkumham RI).

Fakta Menarik dari Andrew Darwis


Biografi Andrew Darwis, Founder KASKUS yang Mempunyai Profit Miliaran Rupiah
Sumber: Instagram (adarwis)


1. Menolak Tawaran Jutaan Dolar dari Yahoo

Banyak sekali perusahaan besar yang tertarik untuk membeli KASKUS karena kesuksesannya sebagai forum komunitas online terbesar di Indonesia. Dari Amerika Serikat sendiri, Andrew memberikan cerita jika Yahoo pernah menawarkan diri untuk membeli KASKUS.

Perusahaan internet yang namanya telah dikenal diseluruh dunia ini menawarkan harga 12 juta dolar atau sekitar 114 miliar rupiah untuk dapat membeli KASKUS. Tetapi, Andrew membertahukan jika ia menolah atas tawaran tersebut pada wawancaranya di Hitam Putih pada tahun 2014.

2. Cerita Berdirinya KASKUS Dijadikan Film Layar Lebar

Kisah Inspiratif Adrew dan Ken pada saat mengembangkan KASKUS di Indonesia tentunya banyak menarik perhatian orang-orang. Terlebih lagi forum tersebut berawal dari tugas kuliah dan pengelolaannya dilakukannya karena hobi.

Oleh sebab itu, fakta menarik lainnya dari Andrew Darwis pada biografi lengkapnya adalah diangkatnya kisah Andrew Darwis ke layar lebar. Film yang alur ceritanya tentang persoalan berdirinya KASKUS ini berjudul Sundul Gan: The Story of Kaskus.

Sundul Gan: The Story of Kaskus yang disutradarai oleh Naya Anindita dan resmi dirilis pada tanggal 2 Juni 2016. Toko utamanya Andrew diperankan oleh Albert Halim, sendangkan Ken dimainkan oleh Dion Wiyoko.

Film ini mengambil tempat syuting di Seattle, Amerika Serikat dan Jakarta, Indonesia ini menceritakan rintangan apa saja yang dialami oleh Andrew dan Ken pada saat merintin KASKUS. Selain itu pemberlakuan UU ITE dan serangan DDoS yuang telah admin sebutkan diatas sebelumnya, ada juga kasus penipuan Roy "Blackpanda" Widya yang sempat membuat viral para Kaskuser.

3. Terlibat dalam Kasus Penipuan

Piblik sempat dikejutkan dengan pemberitaan media yang memberitahu kalau Andrew Darwis pernah terlibat dalam kasus pemalsuan dan penipuan. Pelaporan tersebut dilakukan oleh Tuti Sumawijaya pada pertengahan Mei 2019.

Pada awal mulanya, Tuti ingin meminjam uang sebesar 15 miliar dari Andrew melalui sosok tangan kanannya yang bernama David Wira. Jaminan yang diberikan oleh wanita ini kepada Andrew adalah sebuah gedung di Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan.

Masalahnya muncul pada saat uang yang dijanjikan ternyata tidak sesuai dengan kesepakatan. Selain itu, sertifikan gedung yang telah dijadika sebagai jaminan tiba-tiba berubah menjadi Susanto yang kemudian dibeli oleh Andrew. Pendiri KASKUS ini lalu mengagungkan sertifikan bangunan itu ke Bank UOB.

Andrew mengklarifikasikan melalui kuasa hukumnya, Abraham Sridjaja, jika ia tidak mengetahui perihal tentang pinjam meminjam yang menyangkut dengan pembelian gedung dari Susanto itu. Ia memang dikenal sebagai David Wira tetapi menolah pernyataan Tuti jika David adalah tangan kanannya.

Abraham pada saat itu juga memberikan keterangan dari kesaksian kliennya jika PPAT/Notaris telah mengecek keabsahan berkas-berkas pembelian gedung tersebut sehingga tuntutan yang dituduhkan Tuti kepada Andrew tidak berlaku. Reputasi Andrew sempat jelek karena munculnya kasus ini, makanya wajar saja jika banyak orang yang ingin mencari tahu kebenarannya pada biografi Andrew Darwis.

Apakah Sudah Puas dengan Pembahasan Biografi Andrew Darwis?


Nah, itulah ulasan lengkap biografi Andrew Darwis, dari latar belakang keluarga, perjalanan karir, sampai fakta-fakta menarik tentang dirinya. Bagaimana? Apakah rasa penasaran kamu dengan laki-laki yang sering dipanggil mimin ini telah terjawab semua?

Semoga setelah Anda membaca perjuangan Andrew untuk membesarkan KASKUS ini dapat menginspirasi kamu untuk bekerja lebih giat lagi. Mungkin kamu belum merasakan hasil jerih payah kamu di awal, tetapi yakinlah jika semua usaha kamu tidak akan berakhir dengan sia-sia.

Selain artikel ini, masih banyak juga biografi orang-orang sukses yang bisa kamu dapatkan di IndoKeppo. Sebut saja seperti pengusaha Bob Sadino, Ilmuan Albert Einstein, dan Larry Page yang merintis Google. Selamat membaca!