Ada Endapan Kristal Kemerahan Pada Popok Bayi, Apakah Berbahaya?
Sumber: rawpixel.com (McKinsey)

Sebagai ibu baru, untuk mengamati tumbuh-kembang bayi di setiap waktu merupakan dorongan yang natural terjadi. Dari ujung kaki hingga ujung kepala, Ibu pastinya akan berusaha memastikan kondisi kesehatan anak dalam keadaan yang baik. Termasuk dengan mengamati kondisi pembuangan air besar dan air kencing yang dapat secara tidak langsung mencerminkan kondisi kesehatan bayi.

Jika terdapat noda kemerahan pada popok bayi, Ibu mungkin sudah merasa panik dan berpikir negatif kalau noda tersebut adalah darah. Tetapi, tidak semua noda kemerahan tersebut adalah darah lho, Bu. Bisa saja noda tersebut adalah endapan kristal yang berasal dari air kencing bayi. Waduh, apakah itu berbahaya? Berikut ini Indokeppo.com akan memberikan informasi tentang kristal air kencing bayi, yang dilansir dari verywellfamily.com:

Endapan Kristal yang terdapat pada Air Kencing Bayi, Apakah Berbahaya?


Ada Endapan Kristal Kemerahan Pada Popok Bayi, Apakah Berbahaya?
Sumber: freepik (freepik.diller)

Kristal pada air kencing bayi pada umumnya berwarna oranye atau merah, atau bisa menyerupai merah batu bata dan terdeteksi dari endapan pada popok bayi. Kondisi tersebut memang tidak biasa. Bahkan banyak orangtua yang panik karena menganggap kalau noda tersebut adalah darah.

Kondisi yang tidak biasa ini tentunya akan membuat orangtua panik dan khawatir. Faktanya, sebuah penelitian yang telah dimuat di The Journal of Pediatrics pada tahun 1962 dan ditemukan oleh P. Gregg Rhodes dan tim dari Children's Hospital of the District of Columbia, Amerika Serikat, 64 persen bayi yang baru melahirkan mengalami kondisi tersebut.

Tentunya kemunculan kristal tersebut tidaklah sering. Kondisi tersebut lebih banyak ditemukan pada bayi yang baru lahir beberapa hari yang mengalami penurunan berat badan selama menyusui. Walaupun, tidak menutup kemungkinan kalau kondisi ini juga dialami oleh bayi yang berat badannya stabil.

Apa Sih Penyebab Endapan Kristal pada Air Kencing Bayi?


Ada Endapan Kristal Kemerahan Pada Popok Bayi, Apakah Berbahaya?
Sumber: Freepik (Joaquincorbalan)

Endapan kristal pada air kencing bayi umumnya terdapat pada bayi yang menyusu ASI. Selama beberapa hari di awal kehidupannya, ASI sendiri mengandung kolostrum, cairan 'emas' yang kaya akan faktor imun dan nutrisi untuk menguatkan sistem imun bayi.

Endapan kristal ini terbentuk dari asam urat yang merupakan sisa dari metabolisme tubuh normal. Bayi yang baru lahir dengan kadar asam urat darah tinggi yang didapatkannya dari plasenta. Inilah yang akhirnya dieksresikan melalui air besar dan air kencingnya.

Apakah Endapan Kristal Ini Akibat dari Dehidrasi?


Ada Endapan Kristal Kemerahan Pada Popok Bayi, Apakah Berbahaya?
Sumber: Freepik (Yanalya)

Jika bayi tidak mengeluarkan air kencing dalam volume banyak, kristal air kencing ini akan sangat pekat dan mudah terlihat. Tetapi pada kondisi ini bukan berarti kondisi si kecil mengalami dehidrasi kok, Bu.

Tetapi, jika memang kristal ini terus-menerus selama lebih dari tiga hari, bisa jadi bayi memang benar-benar sedang mengalami dehidrasi.

Memastikan Bayi Terhidrasi dengan Baik


Ada Endapan Kristal Kemerahan Pada Popok Bayi, Apakah Berbahaya?
Sumber: parents.com

Selama minggu pertama setelah kelahirannya ke bumi, sebaiknya bayi:


  • Buang air kecil setara dengan 2 kali mengganti popok basah, dan tiga kali membuang air besar pada hari kedua. Tekstur tinja kemungkinan agak tebal, kering dan berwarna hitam (meconium)
  • Buang air kecil setara dengan 5-6 kali mengganti popok basah, dan tiga kali membuang air besar. Tekstur tinja lebih lembek, dan berwarna kehijauan hingga kuning.
  • Minimal 6 kali mengganti popok basah, dan tiga kali buang air besar. Tekstur tinja berwarna kuning, lembek dan berair pada hari keempat.


Sebagai dari tindakan untuk pencegahan dari dehidrasi, pastikan bayi cukup minum dan cukup membuang air kecil. Konsultasikan dengan ahli laktasi dan dokter anak untuk menentukan diagnosis, pencegahan dan penanganan yang tepat pada konsisi ini.